NEWSKOTA.COM – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan proses perubahan status Bandar Udara Internasional Nusantara dari Bandar Udara Khusus menjadi Bandar Udara Umum kini tengah berlangsung. Langkah ini menjadi tahapan penting untuk membuka layanan penerbangan komersial di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Plt. Kepala Bandar Udara Internasional Nusantara, Imam Alwan, menjelaskan bahwa bandara tersebut telah beroperasi sebagai Bandar Udara Khusus sejak diterbitkannya Sertifikat Bandar Udara (SBU) oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pada 12 Juni 2025. Perubahan status kini sedang diproses agar bandara dapat melayani penerbangan reguler.
“Perubahan status ini sangat penting agar bandara dapat melayani penerbangan komersial. Saat ini kami masih menjalankan fungsi sebagai Bandar Udara Khusus,” ujar Imam dalam keterangan resmi, Rabu (10/12/2025).
Ia memaparkan bahwa seluruh fasilitas sisi udara telah rampung dibangun, meliputi runway, taxiway, apron, dan helipad. Di sisi darat, tahap pertama pembangunan juga selesai dengan keberadaan Terminal VVIP dan VIP, menara ATC, fasilitas darurat, gedung perkantoran, rumah ibadah, serta infrastruktur pendukung lainnya.
Saat ini, pekerjaan lanjutan berupa penataan lanskap dan pembangunan jalan perimeter terus dikebut dan ditargetkan tuntas pada akhir Desember 2025. Pada tahap berikutnya, fasilitas imigrasi, karantina, dan bea cukai akan dibangun untuk mendukung aktivitas penerbangan internasional.
Secara global, Bandar Udara Nusantara sudah terdaftar di International Civil Aviation Organisation (ICAO) dengan kode WALK. Dalam statusnya sebagai bandara khusus, bandara ini hanya dapat melayani pesawat kenegaraan, pesawat instansi pemerintah, serta penerbangan charter maupun private flight.
“Pelayanan pesawat komersial belum bisa diberikan karena penggunaannya masih mengacu pada ketentuan yang berlaku bagi bandara khusus,” kata Imam.
Bandara IKN memiliki runway sepanjang 3.000 meter, menjadikannya yang terpanjang di Kalimantan. Dengan kapasitas tersebut, pesawat berbadan lebar dapat melakukan penerbangan jarak jauh tanpa pengisian ulang bahan bakar, termasuk rute langsung menuju Timur Tengah dan Eropa.
Imam menambahkan, peningkatan fasilitas terus dilakukan agar bandara dapat mencapai kesiapan operasional penuh. Ia berharap kehadiran bandara ini dapat memperkuat konektivitas dan mempercepat mobilitas pemerintahan, ekonomi, dan pelayanan publik di IKN.
“Peningkatan fasilitas terus dilakukan agar bandara mampu memberikan pelayanan terbaik ketika sudah beroperasi sebagai Bandar Udara Umum,” pungkasnya. (OWZ)




