BisnisEkonomiPemerintahan

JCFF 2025 Surabaya: Festival Kopi, Cokelat, Rempah, dan UMKM Jawa.

353
×

JCFF 2025 Surabaya: Festival Kopi, Cokelat, Rempah, dan UMKM Jawa.

Sebarkan artikel ini

NEWSKOTA.COMFestival kopi tahunan, Java Coffee & Flavors Fest (JCFF) 2025, kembali digelar Pemerintah Kota Surabaya mulai Sabtu, 23 Agustus 2025, kali ini mengambil lokasi di kawasan Kota Lama. JCFF, yang sebelumnya dikenal sebagai Java Coffee Culture (JCC) dari 2022 hingga 2024 dan berlokasi di Jalan Tunjungan, memperluas cakupannya dengan melibatkan rempah-rempah dan cokelat, serta memberdayakan UMKM lokal.

Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga, serta Pariwisata (Disbudporapar) Surabaya, Hidayat Syah, menjelaskan bahwa pemindahan lokasi JCFF bertujuan untuk menarik wisatawan dan memperkenalkan wisata sejarah Kota Surabaya. “Tidak hanya fokus pada kopi, tapi ada rempah-rempahnya dan ada cokelat juga,” ujarnya, menekankan pentingnya peran UMKM dalam festival ini.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Selain pameran kopi, rempah, dan cokelat, JCFF 2025 menawarkan beragam kegiatan, termasuk Edu Coffee: Talkshow dan workshop, business matching, fashion show, hingga BI Fashionpreneur. Lebih dari 70 stand UMKM dari seluruh Jawa, termasuk binaan Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, turut serta dalam acara ini. Rinciannya, 40 UMKM kopi, 10 UMKM cokelat, dan 10 UMKM rempah, ditambah 25 stand UMKM binaan Dinkopumdag Surabaya dari wilayah Krembangan.

Hidayat mengajak masyarakat Surabaya untuk meramaikan JCFF yang berlangsung hingga 25 Agustus 2025, berharap festival ini dapat meningkatkan perekonomian kota. “Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) juga berharap, masyarakat bisa menikmati olahan kopi sambil menikmati kawasan wisata Kota Lama,” tambahnya, menyoroti potensi JCFF dalam menggerakkan ekonomi lokal melalui pariwisata.

Di sisi lain, rapat paripurna DPRD Jatim, Senin (25/8/2025) terkait P-APBD Jatim 2025 diwarnai ketegangan dan akhirnya ditunda akibat banyaknya interupsi. Anggota Fraksi Partai Golkar, Hadi Setiawan, mengkritik alotnya pembahasan P-APBD, sementara Ketua Komisi D dari Fraksi Partai Gerindra, Abdul Halim, mempertanyakan agenda rapat konsultasi. Terkait kinerja gubernur, lembaga survei Muda Bicara ID merilis hasil penilaian yang menempatkan Khofifah dalam kategori berkinerja buruk, meskipun ia telah menyiapkan tujuh strategi kebijakan untuk mengoptimalkan PAD pada P-APBD Jatim 2025 yang ditargetkan sebesar Rp 17,43 triliun. (OIN)

READ  Harga BBM Pertamina Terbaru: Pertamax Turbo Naik, Pertamax Green Turun