BisnisEkonomiPemerintahan

Blitar Produsen Telur Terbesar di Jatim, Kini Kembangkan Produk Olahan Tembus Pasar Ekspor

326
×

Blitar Produsen Telur Terbesar di Jatim, Kini Kembangkan Produk Olahan Tembus Pasar Ekspor

Sebarkan artikel ini

NEWSKOTA.COMKabupaten Blitar, produsen unggas terbesar di Jawa Timur, kini membidik pasar domestik dan ekspor dengan fokus pada pengolahan unggas siap saji. Inisiatif ini merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk unggas, tidak lagi hanya bergantung pada penjualan bahan mentah.

Langkah konkret diambil Pemerintah Kabupaten Blitar melalui pelatihan intensif bagi juru masak unggas. Program bernama “Sang Kapten” (Sertifikat Angkatan Kerja Kompeten), yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Blitar, memberikan pelatihan bersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) kepada 20 peserta, termasuk keluarga petani tembakau dan masyarakat umum. Pelatihan yang berlangsung dari 7 hingga 19 Agustus 2025, mencakup teknik pengolahan modern dan tradisional, sanitasi, keamanan pangan, pengemasan, hingga proses sertifikasi.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Menurut Plt Kepala Disnaker Kabupaten Blitar, Nanang Adi Putranto, program ini adalah wujud komitmen Bupati dan Wakil Bupati dalam mengembangkan sumber daya manusia. “Kegiatan ini menjadi alat untuk meningkatkan kompetensi yang arahnya bersertifikat BNSP,” ujarnya. Para peserta, setelah mengikuti pelatihan, menjalani uji kompetensi BNSP pada 20 Agustus 2025 dan melanjutkan dengan magang kerja hingga 26 Agustus.

Data dari Jawa Timur Dalam Angka 2025 menunjukkan bahwa produksi daging unggas di provinsi ini mencapai lebih dari 580 ribu ton, dengan Kabupaten Blitar sebagai kontributor utama. Pada tahun 2024, Blitar mencatatkan produksi 8.176 ton ayam petelur dan 1.643 ton ayam buras, serta populasi unggas lainnya yang signifikan, termasuk lebih dari 1,3 juta ekor bebek dan 4,2 juta ekor puyuh. Potensi besar ini menjadi dasar bagi Pemkab Blitar untuk mendorong produk unggas olahan yang berstandar global.

Sertifikasi BNSP yang diperoleh peserta diakui secara nasional, membuka peluang kerja di restoran, hotel, catering, atau bahkan memulai usaha kuliner sendiri. Nanang menekankan pentingnya pelatihan ini untuk menghasilkan produk siap saji yang higienis dan berkualitas tinggi, sesuai standar keamanan pangan nasional dan internasional. “Dengan pelatihan dan sertifikasi, kami berharap akan tumbuh wirausaha dan industri kuliner unggas yang mampu memproduksi menu khas dan olahan beku,” pungkasnya, menandakan ambisi Blitar untuk bersaing di pasar modern dan merambah ekspor produk unggas. (QFJ)

READ  Lewat Pameran Foto, Menag Apresiasi Layanan Petugas Haji 2025