EkonomiUmum

Rupiah Melemah ke Rp16.605 per Dolar AS, Tertekan Penguatan Greenback

240
×

Rupiah Melemah ke Rp16.605 per Dolar AS, Tertekan Penguatan Greenback

Sebarkan artikel ini
(foto Istimewa)

NEWSKOTA.COM – Nilai tukar rupiah kembali mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Rabu (8/10/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka melemah sebesar 0,25 persen atau 42 poin ke level Rp16.605 per dolar AS.

Pelemahan ini terjadi setelah pada penutupan perdagangan sebelumnya, Selasa (7/10), rupiah sempat menguat sebesar 0,13 persen atau 22 poin ke posisi Rp16.561 per dolar AS.

Scroll kebawah untuk lihat konten
Advertisement

Analis Pasar Uang, Lukman Leong, menyebutkan bahwa pelemahan rupiah hari ini disebabkan oleh kembali menguatnya dolar AS di pasar global, didorong oleh sikap hawkish sejumlah pejabat bank sentral AS (The Fed).

“Presiden Fed Kansas City, Jeff Schmid, mengatakan bahwa The Fed perlu terus menekan inflasi yang masih tinggi. Sementara Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, menilai bahwa pemangkasan suku bunga secara drastis bisa memicu inflasi kembali melonjak,” jelas Lukman.

Ia memperkirakan, dalam jangka pendek rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.500–Rp16.650 per dolar AS.

Sementara itu, tim analis dari Mirae Asset Sekuritas menilai bahwa meskipun dalam lima hari terakhir rupiah sempat menguat tipis sebesar 0,8 persen, tekanan dari faktor eksternal masih cukup tinggi.

“Di tengah kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang sangat pro-pertumbuhan, potensi tekanan terhadap rupiah tetap besar. Terutama jika arah kebijakan moneter The Fed tetap agresif,” ujar Rully Arya Wisnubroto, Ekonom Mirae Asset Sekuritas.

Rully juga menyoroti dampak tekanan eksternal terhadap cadangan devisa nasional. Pada bulan September 2025, cadangan devisa Indonesia tercatat turun signifikan sebesar USD1,97 miliar, menjadi yang terendah dalam 14 bulan terakhir.

“Penurunan ini disebabkan oleh intervensi Bank Indonesia di pasar valas guna menjaga stabilitas nilai tukar rupiah,” tambahnya.

READ  Fokus Pasar Domestik, PGN Tetap Stabil di Tengah Gejolak Global

Meski demikian, para analis menilai bahwa langkah stabilisasi yang diambil oleh BI tetap penting untuk menjaga kepercayaan investor dan kestabilan ekonomi nasional, meski tantangan dari sisi global masih akan terus membayangi dalam waktu dekat. (CNM)